Selasa, 28 Desember 2010

Virus H1N1 Bermutasi dan Menyerang Babi di Hongkong

Virus flu babi H1N1 telah menyebar secara diam-diam pada babi di Hong Kong dan bertukar gen dengan virus lain. Para peneliti menghimbau agar pemerintah setempat memperketat pengawasan terhadap ternak babi sebelum virus tersebut menyerang manusia.

Temuan itu, yang disiarkan di majalah Science, Jumat (18/6), penting karena mendukung teori bahwa virus flu yang menyerang babi dapat bertukar gen dengan virus lain yang ada pada hewan tersebut, termasuk virus yang lebih berbahaya seperti virus flu unggas H5N1 atau H9N2.

Malik Peiris, pakar penyakit influenza yang mengerjakan studi itu, mengatakan temuan tersebut menggaris-bawahi pentingnya pengawasan penyakit pada babi. "Itu memperlihatkan virus wabah dapat dengan mudah kembali ke babi. Segera setelah itu terjadi, virus tersebut dapat menyebar lagi bersama virus lain babi dan meningkatkan potensi konsekuensi yang tak terduga," kata Peiris, profesor mikrobiologi di University of Hong Kong.

Peiris dan rekannya, termasuk Guan Yi di University of Hong Kong, telah menemukan virus wabah H1N1 pada kain penyeka hidung dari babi yang kelihatan sehat di rumah jagal Hong Kong selama pemeriksaan rutin sejak Oktober 2009. "Dari analisis genetika, apa yang ditunjukkan ialah masing-masing virus yang kami temukan pada babi tersebut berasal dari manusia," kata Peiris dalam satu wawacaran telefon dengan wartawan Reuters, Tan Ee Lyn.

Satu sampel yang dipisahkan dari babi di Hong Kong pada Januari 2010 membawa gen dari tiga virus --wabah H1N1, H1N1 "seperti virus unggas" Eropa dan apa yang disebut virus "triple reassortant", yang berisi sedikit virus flu unggas, babi dan manusia yang pertama kali ditemukan di Amerika Utara pada 1998.

Penelitian genetika telah menunjukkan H1N1, yang pertama kali diidentifikasi pada April 2009, dan pada kenyataannya telah beredar selama setidaknya satu dasawarsa dan barangkali pada babi. Kendati ada pemantauan ketat pada ternak untuk melindungi mereka dari manusia, sedikit pemeriksaan dilakukan secara global untuk melihat apakah makanan ternak terinfeksi dan jika iya, oleh virus apa.

Beragam studi dalam satu tahun belakangan telah menunjukkan babi di Kanada dan negara lain tertular virus wabah H1N1, yang terbukti dibawa ke hewan oleh manusia. Ketika ditanya apakah ada kemungkinan H1N1 bercampur dengan H5N1, Profesor Peiris menjawab, "Itu tentu saja satu kemungkinan, itu sebabnya mengapa kita perlu mengikuti perkembangannya."

Meskipun H5N1 adalah virus yang kebanyakan berasal dari unggas, virus tersebut mengakibatkan sakit yang lebih parah pada manusia dibandingkan dengan flu musiman dan menewaskan 60 persen orang yang diserangnya. Virus itu telah menyerang 499 orang dan menewaskan 295 di antara mereka sejak virus tersebut muncul pada 2003.

Organisasi Kesehatan Dunia WHO awal Juni menyatakan wabah H1N1 belum usai, kendati kegiatannya yang paling kuat telah berlalu di banyak wilayah di dunia

Mutasi Genetik : Bocah Ini Tidak Bisa Merasakan Sakit


Florida, Secara normal, tubuh manusia akan merasakan sakit bila mengalami luka atau gangguan tertentu. Tapi hal tersebut tidak akan pernah dirasakan oleh seorang gadis yang mengalami mutasi gen sejak lahir.

Hal ini dialami oleh Ashlyn, gadis usia 10 tahun asal Florida. Ia terlahir dengan kelainan ketidakpekaan rasa sakit kongenital (bawaan), yaitu suatu kondisi langka yang disebabkan oleh mutasi genetik dan tidak bisa merasakan sakit.

Ketidakpekaan rasa sakit kongenital ini tidak dapat disembuhkan dan tidak ada pengobatan untuk menyembuhkannya. Hanya ada 45 sampai 50 kasus yang pernah dilaporkan.

Mutasi gen yang dialami Ashlyn berbentuk pilinan, sehingga ia mengalami penurunan sensitivitas rasa sakit tapi ia masih mungkin merasakan kehangatan dan sentuhan seseorang.

Ashlyn tidak menangis ketika ia dilahirkan, saat tumbuh gigi, waktu lapar atau saat popoknya basah. Satu-satunya kondisi yang membuat ia menangis adalah pecah gendang telinga ketika ia berusia 3 tahun.

"Gendang telinganya pecah dan ia mengalami perdarahan dari telinga, dia merasakan tekanan untuk pertama kalinya," terang Tara Blocker, ibunda Ashlyn, seperti dilansir dari Foxnews, Kamis (26/8/2010).

Menurut Tara, tanpa memiliki kemampuan untuk merasakan sakit, Ashlyn sering mengunyah bibir bawahnya saat dia tertidur. Kondisi ini pernah membuatnya mengalami bengkak parah.

Selain itu, penderita ketidakpekaan rasa sakit kongenital lain juga sering mengalami cedera, seperti menggigit ujung lidah, merusak mata atau bahkan membakar diri pada permukaan yang panas seperti kompor.

Dalam kasusnya, Ashlyn pernah mengalami luka bakar yang parah saat tangannya dimasukkan ke dalam mesin cuci yang sedang menyala, ketika ia masih berusia 2 tahun. Meski hal itu sama sekali tidak mengganggunya, tapi Tara sangatlah cemas dan hanya bisa menangis.

Tahun-tahun terberat Ashlyn adalah ketika ia balita. Tapi meskipun ia sering mengalami benjolan, memar dan luka bakar, orangtuanya tak mengerti mengapa Ashlyn tak pernah menangis.

Keluarga Blocker mulai mengalami jalan panjang setelah Ashlyn didiagnosis ketidakpekaan rasa sakit kongenital oleh seorang ahli genetika pada tahun 2004. Tara pernah mendengar hal itu sebelumnya dan ia serta suami senang, karena akhirnya mereka mengetahui penyebab mengapa Ashlyn tak pernah menangis.

Pada tahun 2004, Dr Roland Staud mengundang Ashlyn dan keluarganya untuk datang ke University of Florida guna melakukan studi dan mempelajari lebih lanjut tentang kondisi yang jarang terjadi pada Ashlyn.

Tim peneliti melakukan tes pendahuluan, yaitu dengan mengambil darah Ashlyn dan keluarganya untuk mendapatkan sampel DNA. Lima tahun kemudian pada tahun 2009, tim Florida University menentukan bahwa Ashlyn memiliki dua mutasi gen SCN9A, yang menutup sebuah molekul yang terlibat dalam arah impuls saraf ke otak.

Gen SCN9A merupakan gen yang mengirimkan pesan nyeri dan impuls saraf ke otak. Mutasi dari gen ini dapat memotong kedua fungsi tersebut, sehingga menyebabkan ketidakpekaan rasa sakit. Dan bila gen ini menjadi terlalu aktif, maka dapat menyebakan hipersensitivitas.

Akhirnya Dr Staud dan keluarga memutuskan untuk tidak akan menghalangi terapi gen Ashlyn demi menghindari potensi yang memicu gen menjadi terlalu aktif.

"Saya tidak akan pernah mau mengambil risiko bermain-main dengan gen yang akhirnya nanti bisa membuat Ashlyn merasakan sakit yang sangat ekstrem," jelas Tara.

Di antara banyak tes fisik, psikologis, genetis dan neurologis yang telah dilakukan Dr Staud pada Ashlyn, ia menemukan bahwa Ashlyn peka terhadap sentuhan, suhu dan getaran, tapi tidak peka terhadap sakit sakit dan bau.

Pada tahun 2009, pergelangan kaki Ashlyn patah dalam kecelakaan sepeda. Hal ini diketahui orangtuanya setelah tubuh Ashlyn menunjukkan gejala bengkak dua hari kemudian.

Meski cedera yang dialami tidak begitu besar karena ia tidak merasakan apa-apa, orangtua Ashlyn tetap khawatir dan menyadari adanya bahaya infeksi. Akhirnya keluarga memintanya menggunakan kursi roda untuk menghindari perkembangan infeksi dan mengurangi tekanan.

Modifikasi Genetika Nyamuk

Ketika jumlah penderita demam berdarah dengue terus meningkat di banyak tempat, Malaysia tidak kekurangan akal. Dari penelitian tentang karakter nyamuk Aedes aegypti, penyebar penyakit itu, para ilmuwan di Malaysia menemukan cara mengurangi penyebaran penyakit tersebut: perpendek masa hidup nyamuk Aedes aegypti jantan. Beres.

Kiprah ilmuwan Malaysia tersebut diumumkan oleh Perdana Menteri Malaysia Najib Razak pada Senin (11/10) di Kuala Lumpur, Malaysia, pada acara sela Konferensi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tidak main-main, meski itu baru berupa proyek percontohan, setidaknya Najib Razak berani mengklaim bahwa Malaysia akan merupakan negara pertama yang menggunakan pendekatan modifikasi genetika pada nyamuk untuk memerangi serbuan penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Nyamuk-nyamuk jantan hasil dari pelaksanaan program tersebut nantinya akan dilepaskan ke kehidupan liar. Rencananya, menurut pejabat Kementerian Kesehatan Malaysia, Lim Chua Leng, akan dilepaskan 2.000 hingga 3.000 nyamuk yang sudah dimodifikasi secara genetika ke dua area, kemungkinan pada bulan ini dan November mendatang.

Nyamuk jantan yang dilepaskan ini telah dimodifikasi secara genetika. Hewan-hewan pejantan ini ketika membuahi nyamuk betina, anak-anak nyamuk yang dilahirkan akan berusia lebih pendek. Artinya, nyamuk-nyamuk yang dilahirkan tersebut tidak akan mencapai cukup usia matang untuk membuahi nyamuk betina lagi. Dengan demikian, populasi nyamuk Aedes aegypti akan berkurang secara bertahap.

Menurut para ilmuwan Malaysia, uji coba yang dilakukan di laboratorium telah memberikan hasil yang memberi rasa optimistis. ”Ini proyek percontohan dan kami harapkan berhasil,” ujar Najib Razak, kemarin.

Direktur Regional Pasifik Barat WHO Shin Young-soo, Minggu (10/10), telah memberikan lampu hijau pada upaya yang dilakukan Malaysia dalam melawan DBD. Menurut harian the Star, Young-soo mewanti-wanti bahwa pelepasan spesies baru ke dalam lingkungan harus diikuti dengan pengawasan yang ketat dan teliti. Peringatan serupa disampaikan oleh beberapa aktivis lingkungan karena melepaskan jenis spesies baru bisa memicu akibat yang tidak diinginkan.

Prinsip serupa

Studi yang mirip telah dipublikasikan tahun lalu. Scott O’Neill dari University of Queensland di Brisbane, Australia, bersama rekan-rekannya dalam penelitian mereka menemukan bahwa bakteri Wolbachia strain tertentu mampu mencegah sifat patogenik nyamuk Aedes aegypti karena mereka bisa menyebabkan berkurangnya usia nyamuk Aedes aegypti hingga separuh usianya yang biasa. Jadi, praktis diharapkan bahwa jumlah nyamuk pembawa dengue akan berkurang jumlahnya.

Nyamuk Aedes aegypti yang membawa bakteri Wolbachia ini disebut sebagai nyamuk dengue-resistant (tahan dengue), sementara yang tidak membawa bakteri Wolbachia disebut sebagai nyamuk non-dengue-resistant (bukan tahan dengue).

Nyamuk Aedes aegypti betina yang membawa Wolbachia akan menurunkannya ke telurnya. Para ilmuwan berharap, nyamuk-nyamuk tahan dengue ini akan segera mendominasi populasi nyamuk Aedes aegypti. Rencananya, nyamuk-nyamuk pembawa bakteri Wolbachia ini akan dilepaskan di Vietnam dan Australia.

Mari kita hitung probabilitas nyamuk Aedes aegypti betina menurunkan nyamuk-nyamuk tahan dengue. Nyamuk-nyamuk Aedes aegypti betina tahan dengue memiliki kesempatan kawin dengan kedua golongan nyamuk, yaitu tahan dengue dan bukan tahan dengue.

Sementara nyamuk betina Aedes aegypti bukan tahan dengue hanya bisa dibuahi oleh nyamuk-nyamuk jantan bukan tahan dengue. Jelas bahwa kemungkinan melahirkan nyamuk-nyamuk tahan dengue sebenarnya masih lebih kecil daripada kemungkinan munculnya nyamuk-nyamuk bukan tahan dengue. Meski demikian, ini adalah langkah awal untuk menekan angka penyakit DBD yang terus meluas.

Angka penderita

Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan RI, penderita DBD pada tahun 2008 mencapai 137.469 kasus dengan korban meninggal 1.187 orang. Pada tahun 2009 tercatat 154.855 kasus dengan korban meninggal lebih banyak, yaitu 1.384 orang.

Pihak WHO telah memberikan peringatan bahwa setiap tahun, sekitar 2,5 juta orang rentan terkena DBD—yang dikenal sebagai penyakit infeksi yang penyebarannya tercepat dan disebut sebagai ”pertumbuhannya amat dramatis dalam puluhan tahun terakhir”. Berdasarkan catatan WHO, Asia merupakan daerah dengan 70 persen dari jumlah penduduk dunia yang rentan terinfeksi. Peningkatan jumlah penderita diduga keras akibat peningkatan suhu global, perubahan iklim, peningkatan jumlah penduduk, serta melesatnya pertambahan angka perjalanan antarnegara.

Sementara itu, menjaga kebersihan serta kampanye 3M (menutup, menguras, dan mengubur) rupanya belum mempan untuk mengurangi secara signifikan penyebaran DBD. Demikian pula pengasapan yang selama ini masih dilakukan di banyak tempat. Sejumlah pendapat menyebutkan, pengasapan hanya mampu ”mengusir” nyamuk Aedes aegypti, tetapi tidak membunuhnya. Maka, berbagai upaya lain amat membesarkan hati meski masih butuh waktu lama untuk sampai kepada implementasinya. Yang penting kita telah menanam harapan.

10 Bagian Tubuh Manusia Yang Merupakan Sisa Dari Evolusi

Mekanisme seleksi alam memainkan peranan penting dalam perkembangan manusia. Proses yang sangat rumit tersebut menghasilkan manusia modern seperti saat ini, namun menyisakan beberapa bentuk anatomis (organ) dan fungsi-fungsi yang, sebenarnya, tidak berguna pada manusia. Berikut merupakan sepuluh sisa perubahan pada manusia namun tidak memainkan peranan penting:
Spoiler for 1. Usus Buntu (appendiks):
Quote:

Usus buntu merupakan organ yang tidak memiliki fungsi pada manusia namun justru sering menimbulkan masalah berupa peradangan (appendisitis) sehingga harus dibuang secara bedah. Walau fungsinya masih terus diselidiki, banyak ahli sepakat dengan teori Darwin yang menyatakan bahwa usus buntu berguna dalam pencernaan selulosa (suatu karbohidrat rantai panjang yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan) pada manusia purba.

Seiring dengan berjalannya evolusi (dan perubahan pola makan manusia), usus buntu menjadi tidak berguna lagi. Uniknya, beberapa ahli percaya bahwa seleksi alam memilih untuk mempertahankan usus buntu yang berukuran besar (dibanding yang ada pada kita saat ini) karena lebih jarang mengalami peradangan. Usus buntu akan tetap ada bersama-sama dengan kita dalam jangka waktu panjang – dan menggantung begitu saja kendati tidak ada fungsinya.


Spoiler for 2. Tulang Koksigeal (os.coccys):
Quote:

Tulang koksigeal sering disebut-sebut sebagai ekor manusia. Teori menyebutkan bahwa manusia berekor seiring evolusi mengalami kehilangan ekor, dan menyisakan tulang koksigeal. Beberapa fungsi tulang koksigeal yang diketahui saat ini adalah untuk menunjang beberapa otot bagian belakang dan menopang pada saat duduk dan memiringkan badan. Selain itu tulang koksigeal juga menopang posisi anus.


Spoiler for 3. Titik Darwin (plica semilunaris):
Quote:

Titik Darwin ditemukan pada kebanyakan mamalia termasuk manusia. Fungsinya adalah untuk memfokuskan suara pada hewan, namun tidak demikian pada manusia. Hanya 10,4 % orang yang memiliki titik Darwin ini, dan diduga ada peran genetik dalam memunculkan titik Darwin. Titik tersebut (lihat gambar di atas) merupakan nodul kecil tebal yang berada di antara pertemuan daun telinga bagian atas dan bawah.


Spoiler for 4. Kelopak Mata Ketiga:
Quote:


Jika kita mengamati seekor kucing mengedip, kita dapat melihat adanya sebuah membran tipis melintang di matanya – yang disebut sebagai kelopak mata ketiga. Hal ini jarang ditemukan pada mamalia, namun banyak terdapat pada burung, reptil dan ikan.

Manusia juga, secara bervariasi, memiliki sisa-sisa dari kelopak mata ketiga (lihat gambar di atas) namun tidak memiliki fungsi. Hanya ada satu spesies primata yang memiliki kelopak mata ketiga yang fungsional, yaitu Calabar angwantibo yang hidup di Afrika Barat


Spoiler for 5. Gigi Geraham Tambahan (molar 3):
Quote:

Dahulu manusia purba mengonsumsi tumbuh-tumbuhan dalam jumlah besar dan dengan cepat untuk memenuhi kebutuhannya dalam sehari. Untuk itu maka terdapat set gigi geraham tambahan (terletak paling belakang) sehingga membuat proses mengunyah menjadi lebih produktif.

Namun seiring dengan evolusi (dan perubahan pola makan manusia) maka rahang manusia menjadi lebih kecil dan gigi geraham tambahan tersebut menjadi tidak berguna. Pada populasi tertentu, gigi geraham tambahan ini sudah tidak ditemukan lagi (meskipun ada juga yang masih memilikinya).


 
Quote:

Otot plantaris awalnya digunakan oleh hewan untuk menggenggam dan memanipulasi objek dengan kaki – seperti seekor kera yang menggunakan kakinya untuk mengupas buah dll. Manusia juga memiliki otot ini namun tidak berkembang dengan maksimal, sehingga dokter sering menggunakan otot ini untuk menambal pada proses bedah rekonstruksi. Otot ini tidak begitu penting sehingga 9% manusia dilahirkan tanpa otot ini lagi.


Spoiler for 7. Otot Telinga (m.auricularis):
Quote:

Disebut juga sebagai otot telinga luar, otot auricularis sering digunakan oleh hewan untuk memutar dan menggerakkan telinganya (tanpa menggerakkan kepalanya) dengan tujuan memfokuskan terhadap suara tertentu.

Manusia juga masih memiliki otot ini namun kita tidak pernah menggunakannya seperti hewan – otot ini begitu lemah sehingga kita hanya mampu membuat gerakan lemah pada telinga walau dengan susah payah. Kita bisa melihat penggunaan otot ini pada kucing, di mana mereka sering kali membalikkan telinganya untuk fokus terhadap mangsa yang diincarnya.


Spoiler for 8. DNA “sampah” (L-gulonolactone oxidase):
Quote:

DNA ini merupakan DNA yang tidak bisa digunakan untuk metabolisme/produksi. Pada awalnya manusia memiliki DNA ini untuk menghasilkan enzim yang memproses vitamin C (disebut: L-gulonolactone oxidase).

Kebanyakan hewan lain juga memiliki DNA ini, namun – sama seperti manusia – DNA ini menjadi nonfungsional sehingga menjadi DNA “sampah”. Yang menarik, adanya DNA ini menjadi petunjuk adanya kekerabatan spesies di muka bumi ini.


Spoiler for 9. Organ Jacobson (vomeronasal):
Quote:

Organ ini terletak di hidung dan berfungsi dalam mendeteksi feromon (zat kimia yang merangsang panggilan seksual, sebagai peringatan bahaya, atau sebagai penunjuk adanya makanan). Organ ini masih terdapat pada hewan (seperti semut) dan digunakan untuk berbagai hal, misalnya untuk mencari pasangan atau mengumpulkan makanan.

Manusia juga pada awalnya memiliki organ Jacobson, namun seiring berjalannya waktu organ ini menjadi nonfungsional sehingga manusia tidak dapat menemukan pasangan hanya dengan mengandalkan organ ini.


Spoiler for 10. Bulu kuduk (cutis anserina):
Quote:

Manusia akan merinding dan berdiri bulu kuduknya ketika sedang kedinginan, ketakutan, marah atau terpesona. Hewan juga memiliki bulu kuduk untuk hal yang sama, misalnya seekor kucing atau anjing yang menegakkan bulu kuduknya apabila sedang berhadapan dengan musuh.

Dalam cuaca dingin, bulu kuduk yang berdiri akan memerangkap udara di antara kulit sehingga memberi sensasi kehangatan. Jika sedang ketakutan, bulu kuduk yang berdiri akan membuat hewan terlihat lebih besar sehingga menakuti musuhnya.
Manusia tidak lagi memiliki fungsi bulukuduk seperti dulu ,apalagi setelah penemuan pakaian ,berkurangnya kompetisi secara fisik dll.Proses seleksi alam secara perlahan menghilangkan bulukuduk ,namun masih menyisakan sedikit seperti yang kita dapat kita rasakan jika sedang dalam ketakutan .

Fakta-fakta Misterius Dalam Sejarah Evolusi Manusia

Manusia adalah makhluk unik dan penuh misteri di antara kehidupan di planet bumi. Bagaimanakah manusia berevolusi ? Langkah-langkah apa yang datang pertama? Mengapa manusia berevolusi dengan cara ini dan bukan cara yang lain ? Mengapa kita satu-satunya spesies manusia yang ada ? Apa mungkin manusia telah mengalami penurunan kualitas dalam berevolusi ?
Dan adakah petunjuk yang memungkinkan manusia meninggalkan planet bumi ? Berikut ini adalah tulisan Charles Q. Choi, Penulis Khusus Livescience yang diterjemahkan secara bebas dengan tujuan dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya sehingga menambah wawasan tentang sejatinya seorang manusia.

Berasal Darimanakah Manusia Modern ?
Spoiler for Pic:
One theory suggests that the migration paths taken by modern man as he colonized the world. 60,000 years ago began in Africa. Credit: Max Planck Institute for Infection Biology


Pertanyaan yang paling sering diperdebatkan dalam disiplin ilmu evolusi manusia adalah dari mana manusia modern berevolusi. Hipotesa Out-of-Africa menyatakan bahwa manusia modern relatif baru dalam berevolusi di Afrika.

Kemudian menyebar di seluruh dunia dan menggantikan populasi manusia kuno yang pernah ada. Hipotesis multiregional berpendapat bahwa manusia modern berevolusi di wilayah yang luas dari manusia kuno dengan populasi di berbagai daerah yang melakukan perkimpoian dengan sesama mereka sehingga menyebar menjadai beberapa suku bangsa yang selanjutnya menghasilkan evolusi manusia modern. Pada saat ini hipotesis Out-of -Africa menjadi pegangan dan acuan dalam teori evolusi manusia modern tetapi para pendukung hipotesis multiregional tetap kuat dalam pandangannya.

Siapa hominid pertama?
Spoiler for Pic:
Analysis of a partial skeleton of a female Ardipithecus ramidus nicknamed Ardi, a hominid discovery that predates "Lucy." Credit: © 2009, J.H. Matternes.


Para ilmuwan mengungkap lebih banyak dan lebih kuno hominid sepanjang waktu. Hal ini berarti makhluk berkaki dua termasuk manusia, nenek moyang langsung dan kerabat terdekat. Para ilmuwan berusaha untuk menemukan manusia pertama untuk membantu menjawab pertanyaan yang paling mendasar dalam evolusi manusia yaitu adaptasi apa yang dilakukan manusia, dan bagaimana hal ini bisa terjadi?

Apakah kita berhubungan seks dengan Neanderthal?
Spoiler for Pic:


Apakah kita saling kimpoi? Apakah spesies kita memiliki sisa gen apapun dari sepupu kita yang sudah punah? Para ilmuwan menduga bahwa mungkin Neanderthal tidak mati melainkan diserap ke dalam manusia modern.


Mengapa manusia modern melebarkan sayapnya keluar dari Afrika sekitar 50.000 tahun yang lalu?

Spoiler for Pic:


Sekitar 50.000 tahun yang lalu, manusia modern melebarkan sayapnya keluar dari Afrika, menyebar dengan cepat di sebagian besar wilayah dunia untuk menjajah semua benua kecuali Antartika, dan bahkan mencapai wilayah yang paling terpencil Kepulauan Pasifik. Sejumlah ilmuwan menduga migrasi ini dikaitkan dengan mutasi yang mengubah otak kita, yang mengarah ke modern, penggunaan bahasa yang kompleks dan pemakaian alat-alat yang lebih canggih, seni dan masyarakat.

Apakah hobbit ?

Spoiler for Pic:


‘Hobbit’ adalah julukan yang diberikan kepada kerangka kecil yang ditemukan di pulau Flores Indonesia pada tahun 2003. Sebenarnya Hobbit merupakan spesies manusia yang telah punah. Apakah cukup disebut Homo Floresiensis? Apakah kerangka ini hanya contoh dari Homo sapiens cacat? Apakah mereka spesies yang berbeda dari kita, tapi mungkin bukan spesies manusia punah dan bagian yang tak terpisahkan dari simpanse? Memecahkan misteri ini bisa membantu memberi petunjuk pada jalur radikal evolusi manusia yang mungkin pernah terjadi.

Apakah terjadi percepatan evolusi manusia ?
Spoiler for Pic:



Bukti terbaru menunjukkan bahwa manusiaan tidak hanya berkembang, tapi sebenarnya terjadi percepatan evolusi manusia hingga 100 kali tingkat historis setelah penyebaran pertanian. Sejumlah ilmuwan mengatakan bahwa hal itu tetap sulit untuk memastikan apakah ada atau tidak gen tertentu benar-benar tumbuh dan menonjol karena menawarkan beberapa keuntungan adaptif. Namun, jika evolusi manusia dipercepat, pertanyaannya menjadi mengapa? Mungkin diet dan penyakit yang memberikan tekanan sehingga menyebabkan manusia untuk berubah.


Mengapa kerabat terdekat kita punah?
Spoiler for Pic:


Sekitar 24.000 tahun yang lalu, spesies Homo sapiens hidup tidak sendirian di dunia karena kerabat terdekat kita yaitu Neanderthal, (Homo neanderthalensis) masih hidup. ‘Hobbit’ yang ditemukan di Indonesia mungkin juga telah menjadi anggota dari genus Homo, dan itu tampaknya bertahan hingga 12.000 tahun yang lalu. Jadi, mengapa mereka mati dan kami bertahan? Apakah infeksi atau perubahan radikal dalam lingkungan yang membunuh mereka? Atau apakah spesies kita melakukan perubahan lebih jauh daripada mereka? Beberapa bukti ada untuk kedua skenario, namun tidak ada kesimpulan yang disepakati.

Apa yang terjadi pada rambut kita?
Spoiler for Pic:


Bulu manusia tampak unik pada saat telanjang dibandingkan dengan sepupunya yaitu kera hairier. Jadi, mengapa ketelanjangan ini berevolusi? Salah satu alasannya adalah nenek moyang kita merontokkan bulunya agar tetap bertahan ketika bertualang di savana Afrika yang panas. Kehilangan bulu yang tebal membantu membebaskan manusia dari penyebaran infestasi parasit dan penyakit. Satu ide yang tidak biasa menunjukkan ketelanjangan manusia berkembang setelah nenek moyangnya menyesuaikan hidupnya dalam menggunakan air yang lebih efisien.

Mengapa manusia berjalan dengan dua kaki?
Spoiler for Pic:
A slice from a computer model used to show how early humans may have walked. Credit: Bill Sellers/University of Manchester


Nenek moyang manusia berkembang dengan postur tegak baik sebelum otak tumbuh besar atau alat-alat batu muncul. Pertanyaannya adalah mengapa manusia berdiri dan berjalan dengan dua kaki pada saat sepupunya kera kedapatan berjalan dengan empat anggota badan?

Ternyata berjalan sebagai makhluk berkaki dua benar-benar menggunakan energi yang lebih sedikit dibandingkan bergerak merangkak dengan empat anggota tubuhnya. Membebaskan lengan telah memungkinkan nenek moyang manusia dapat membawa lebih banyak makanan. Berdiri tegak membantu manusia mengontrol suhu lebih baik dengan mengurangi kulit secara langsung terkena sinar matahari.

Mengapa otak manusia tumbuh besar ?
Spoiler for Pic:
Human brains are about three times as large as those of our early australopithecines ancestors that lived 4 million to 2 million years ago, and for years, scientists have wondered how our brains got so big. Credit: NIH, NIDA


Tidak ada pertanyaan bahwa otak besar manusia telah memberikan keuntungan luar biasa di dunia. Namun otak manusia adalah organ yang sangat mahal, mengambil hanya sekitar 2 persen dari massa tubuh dan menggunakan lebih dari seperlima dari energi tubuh. Sampai sekitar 2 juta tahun yang lalu tidak satu pun dari nenek moyang manusia memiliki otak lebih besar dari kera bila dibandingkan dengan ukuran tubuh. Jadi apa yang mendorong otak menjadi lebih besar?

Salah satu kemungkinan adalah bahwa kecerdasan yang makin meningkat sehingga membantu nenek moyang manusia membuat alat yang lebih baik. Selain itu otak besar membantu manusia berinteraksi lebih baik dengan sesamanya. Mungkin juga perubahan radikal dalam lingkungan menuntut nenek moyang manusia berhubungan dengan perubahan dunia.

Minggu, 26 Desember 2010

Embrio Bayi Tabung Dijadikan Darah Sintetis

London, Satu lagi penemuan baru yang menuai kontroversi. Ilmuwan berhasil membuat darah sintetik yang bisa digunakan untuk semua golongan darah dari embrio bayi tabung yang berumur kurang dari 4 hari.

Penemuan darah sintetis ini memang bukan yang pertama, karena sebelumnya sudah ada pembuatan darah sintetis yang berasal dari tali pusat bayi.

Untuk kali ini, peneliti di Inggris menggunakan 100 embrio cadangan (spare-embryo) yang tidak digunakan dalam proses pembuahan bayi tabung.

Karena berasal dari embrio yang berusia kurang dari 4 hari, peneliti bisa mendapatkan jenis darah universal. Jenis darah yang dimaksud adalah golongan O-negatif, yang hanya ditemukan pada 7 persen dari seluruh populasi manusia.

Peneliti mendapat izin dari pemilik embrio untuk menggunakan embrio yang tidak dipakai dalam pembuatan darag sintetis. Seperti diketahui dalam pembuatan bayi tabung biasanya embrio yang dibuat lebih dari satu sebagai cadangan sementara yang dimasukkan ke rahim hanya satu.

Darah ini dikatakan sebagai donor universal karena bisa ditransfusikan ke siapapun tanpa ada risiko penggumpalan. Penggumpalan biasanya terjadi ketika golongan darah yang akan ditransfusikan tidak sesuai dengan golongan darah penerimanya.

Proyek senilai 3 juta poundsterling ini didanai oleh Wellcome Trust. Jika berhasil, para penliti berharap bisa memproduksi dalam skala besar yakni 2 juta kantong darah pertahun sehingga bisa mengatasi kelangkaan donor darah di Inggris.

Sudah bisa diduga, proyek yang dimulai sejak tahun lalu ini tentu saja memancing kontroversi. Salah satu pendapat muncul dari direktur Campaign for Reproductive Ethics, Josephine Quintavalle yang menentang penggunaan jaringan yang diambil dari embrio.

"Orang-orang baik hati yang mendonasikan darah maupun sumsum tulang tentu tidak ingin terlibat dalam penelitian yang menggunakan embrio secara destruktif," ungkap Josephine seperti dikutip dari Telegraph, Senin (16/8/2010).

Darah sintetis yang dikembangkan dalam proyek ini dikabarkan telah memenuhi syarat untuk uji klinis. Uji coba yang akan dilakukan pada manusia tersebut akan dilakukan dalam 5 tahun mendatang.

Bayi Tabung Pertama di Dunia Genap Berusia 30 Tahun ( in 2008 )

KELAHIRAN Louise Brown, bayi pertama hasil kreasi metode IVF (in vitro fertilization), menggemparkan seluruh dunia tiga dekade lalu. Namun, Brown yang kini sudah menikah dan memiliki satu anak akan merayakan hari ulang tahunnya ke-30 pada Jumat besok dengan cara yang sangat sederhana.

Brown—yang tinggal di kota Bristol, Inggris, bersama suaminya, Wesley Mullinder, dan anak lelakinya, Cameron (2)—kini bekerja sebagai staf administrasi di perusahaan jasa pengiriman. Ia masih saja menjadi sorotan publik meskipun kehidupannya terbilang biasa-biasa saja.

Kendati kelahirannya membuka pintu bagi jutaan pasangan infertil di seluruh dunia untuk dapat memiliki anak dan melahirkan melalui metode in vitro atau test tube, Brown tidak punya rencana besar untuk merayakan tanggal kehirannya yang bersejarah.

“Saya tidak memikirkannya sebagai hari saya yang ke-30 tahun. Saya hanya menganggapnya sebagai hari ulang tahun biasa. Saya mungkin akan pergi bersama teman atau keluarga. Saya berencana untuk merayakannya secara diam-diam saja,” ujarnya

Louise Joy Brown lahir pada 25 Juli 1978 di Oldham and District General Hospital melalui bedah caesar dengan berat 2,61 kilogram. Orangtuanya, Lesley dan John Brown, sudah berikhtiar selama sembilan tahun untuk memiliki keturunan, tapi selalu gagal karena ada penyumbatan pada tuba falopi Lesley.

Harapan bagi pasangan itu kemudian mulai muncul ketika mereka mendengar suatu riset yang dikembangkan ilmuwan di Cambridge University, yakni ahli fisiologis Robert Edwards dan ginekolog Patrick Steptoe.

Lesley dan John kemudian sepakat menjalani terapi kesuburan. Para ahli lalu menciptakan embrio di laboratorium yang merupakan hasil pembuahan sel telur dan sperma pasangan tersebut. Embrio itu kemudian ditanamkan dalam rahim Lesley Brown dan berkembang secara normal hingga lahirlah Louise.

Menurut Louise, kedua orangtuanya baru mengungkap rahasia tentang kehamilan di luar kebiasaan itu sebelum ia memasuki usia sekolah. “Ibu dan ayah menunjukkan suatu video proses kelahiran saya dan mencoba menerangkannya ketika saya berusia empat tahun,” terangnya.

Louise menegaskan bahwa sebagai bayi tabung ia melewati masa kanak-kanak secara normal seperti halnya anak-anak lain di dunia. Ia pun bukan sosok aneh di keluarganya karena empat tahun berikutnya sang ibu melahirkan Natalie, saudara perempuan Louise yang juga lahir lewat prosedur IVF, dan merupakan bayi tabung ke-40 di dunia.

Menginjak dewasa, Louise Brown kemudian menikahi Mullinder, pekerja klub malam pada 2004. Hasil pernikahan mereka berbuah manis dengan lahirnya seorang bayi pada 2006 setelah melalui proses kehamilan alami.